Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

APLIKASI TEORI THORNDICK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Aplikasi Teori Thorndike dalam Pembelajaran Matematika Aplikasi Teori Thorndike pada pembelajaran di kelas yang dikutip dari buku Psichology of Learning adalah: a. Guru harus tahu, bahwa siswa lebih minat belajar ketika mereka merasa berkebutuhan dan berkepentingan pada pelajaran tersebut. maka guru harus memastikan bahwa kegiatan belajar tersebut penting bagi siswa. b. Kesiapan merupakan prasyarat untuk belajar, karena itu guru disarankan untuk mempertimbangkan kemampuan mental atau kognitif peserta didik ketika merencanakan kurikulum atau isi instruksional. c. Guru harus menyadari fakta bahwa siswa ingin mengulangi tindakan yang mereka terima sebagai hal positif. Oleh karena itu, guru harus selalu menggunakan berbagai strategi motivasi untuk mempertahankan minat belajar siswa di kelas. d. Guru harus selalu meghadirkan bahan secara logis dan cara yang lebih koheren. Ini adalah cara utama menangkap dan mempertahankan kepentingan peserta didik dalam kegiatan pedag

TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA AUSUBEL

Pemikiran AuSubel dalam pembelajaran Matematika 1. Biografi Ausubel David Paul Ausubel (1918-2008) merupakan salah seorang ahli psikologi Amerika. Beliau telah memberi banyak sumbangan yang penting khususnya dalam bidang psikologi pendidikan, sains kognitif dan juga pembelajaran pendidikan sains. Ausubel dilahirkan pada 25 Oktober 1918 dan dibesarkan di Brooklyn, New York. Beliau mendapat pendidikan di Universiti of Pennsylvania dan mendapat ijazah kehormatan pada tahun 1939 dalam bidang psikologi. Kemudian Ausubel menamatkan pelajarannya di sekolah perubatan di Universiti Middlesex. Beliau juga telah berkhidmat dengan jabatan pertahanan US Public Health Service, dan telah memperoleh M.A dan Ph.D dalam Psikologi Perkembangan dari Universiti Columbia pada 1950. Pada 1973, Ausubel membuat keputusan untuk terjunke bidang akademik dan menyertai latihan psikiatri. Sepanjang menjalani latihan psikaitri, Ausubel telah menghasilkan berbagai judul buku dan artikel tentang psiki

KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil )

Pengertian KPK dalam Ilmu Matematika ialah mencari nilai dg Kelipatan Persekutuan Terkecil atau KPK dari dua bilangan bulat terkecil yg dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Rumus Menghitung KPK dg Kelipatan Persekutuan Cara Menentukan Rumus Kelipatan Persekutuan Terkecil atau KPK dengan metode kelipatan persekutuan sebenarnya penjelasanya sama dg yg ada di Rumus Matematika FPB hanya saja terdapat perpedaan mencari nilai tersebar di FPB dan mencari nilai terkecil di KPK, sebagai contohnya bisa anda lihat penjelasanya soal matematika kpk dibawah ini. Carilah Nilai KPK dari angka 4 dan 8 Jawaban. Kelipatan KPK 4 ialah = { 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 40, 44, … } Kelipatan KPK 8 ialah = { 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, ….. } Perbedaan yg pertama ialah jika nilai FPB dibagi tetapi jika nilai KPK di kalikan dan diambil nilai persekutuan terkecilnya. Jika kita melihat contoh diatas maka Hasil Kelipatan Persekutuan dari angka 4 dan 8 ialah 8, 16, 24, 32 (diambil yg sam

FPB ( faktor persekutuan terbesar )

Gambar
FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar  lebih singkatnya, FPB adalah Bilangan yang bisa membagi. untuk menentukan FPB menggunakan Faktorisasi Prima. apakah itu ? pahami di bawah ini ya ... 1. Bilangan Prima dan Faktorisasi Prima Bilangan prima: bilangan bulat positif dengan dua faktor, yaitu hanya dapat dibagi 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh: 2, 3, 5, 7, 11. Faktor prima: faktor-faktor yang merupakan bilangan prima. Contoh: 2 dan 3 adalah faktor prima dari 36. Faktorisasi prima: proses menyatakan suatu bilangan bulat sebagai hasil perkalian dari faktor-faktor prima. Contoh: 36  = 2x2x3x3 atau 2²x3² Ada cara mudah untuk menentukan faktorisasi prima, yaitu menggunakan  pohon faktor  (membagi bilangan tersebut hingga menyisakan faktor-faktor prima saja). Perhatikan gambarnya ya! Secara matematis juga dapat ditulis seperti pada gambar selanjutnya. semoga bermanfaat yaa.... terimakasih ...

TEORI THORNDICK BELAJAR MATEMATIKA

A. Pemikiran Thorndike dalam pembelajaran Matematika 1. Biografi Thorndike         Edward LeeThorndike, lahir di Williamsburg, Massachus sets pada tahun 1874. Thorndike mendapat gelar sarjananya dari Wesleyan University di Connecticut pada tahun 1895, dan master dari Hardvard pada tahun 1897. ketika disana, dia mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun cepat menjadi akrab.dia menerima beasiswa di Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya tahun 1898. kemudian dia tinggal dan mengajar di Colombia sampai pension pada tahun 1940. Beliau menerbitkan suatu buku yang berjudul “Animal intelligence, An experimental study of associationprocess in Animal”. Buku ini yang merupakan hasil penelitian Thorndike terhadap tingkah beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, dan burung yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike; belajar adalah terjadinya hubungan antara stimulus dan respons (Duane P. Schultz dan Sydney Ellen Schultz, 2013: 326) 2. T

TEORI BRUNER BELAJAR MATEMATIKA

Tokoh Jerome S. Bruner Bruner yang memiliki nama lengkap Jerome Seymour Bruner lahir tanggal 1 Oktober 1915 adalah seorang ahli psikologi dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Bruner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, atau memperoleh pengetahuan dan mentransformasi pengetahuan. Dasar pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya. Teori Bruner tentang kegiatan belajar manusia tidak terkait dengan umur atau tahap perkembangan. 1. Teori Belajar Bruner Pengajaran matematika hendaknya diarahkan agar siswa mampu secara sendiri menyelesaikan masalah-masalah lain yang diselesaikan

Teori Piaget Belajar Matematika

Tokoh Jean Piaget Jean Piaget lahir pada 9 Agustus 1896 di Neuchâtel, Swiss. Dia seorang ahli psikologi perkembangan, tetapi psikologi hanya berupa bagian kecil dari pekerjaannya. Ia terkenal karena teori pembelajaran berdasarkan tahap yang berbeda beda dalam perkembangan intelegensi anak. Ia sebenarnya seorang ahli epistemologi. Beliau memulaikan kariernya sebagai penulis pada usia 10 tahun. Selepas tamat sekolah menengah melanjutkan pelajaran ke Universiti Nauchatel. Beliau mendapat PhD semasa berumur 22 tahun. Jean mula meminati Psikologi apabila beliau terpilih menjadi pengarah Psikologi di Universiti Jeneva. Tidak lama kemudian beliau dilantik sebagai ketua “Swiss Society for Psychologist.” 1. Teori Belajar Piaget Teori belajar piaget ini merupakan aliran psikologi kognitif menyatakan bahwa anak belajar itu harus disesuaikan dengan tahap perkembangan mentalnya. Artinya bila seorang guru akan memberikan pengajaran harus disesuaikan dengan tahap–tahap perkembangan tersebut.

TEORI BANDURA BELAJAR MATEMATIKA

Salah satu ciri pembelajaran matematika masa kini adalah penyajiannya didasarkan pada suatu teori psikologi belajar yang saat ini masih dikembangkan oleh ahli pendidikan. Kemampuan memahami teori-teori belajar ini merupakan salah satu kompetensi pedagogik guru, sehingga guru mampu mengembangkan pembelajaran yang memuat tiga macam aktivitas, yaitu eksplorasi, klarifikasi, dan refleksi. Secara garis ada dua arus besar dalam perkembangan teori belajar, yaitu aliran Behaviorisme dan aliran Kognitif. Dua aliran ini memiliki dua pijakan berpikir yang sangat jelas perbedaannya. Aliran behaviorisme memandang belajar sebagai perubahan tingkah laku, sehingga belajar merupakan rangkaian aktivitas mengelola stimulus untuk mendapatkan respon yang diinginkan, sedangkan aliran kognitif memandang belajar sebagai perubahan struktur kognitif. Cara pandang tentang proses belajar tentunya akan mempengaruhi bagiamana cara guru mengajar. Dari dua aliran teori belajar tersebut lahirlah pendekatan belajar, mo

Psikologi Belajar Matematika

assalamualaikum, teman teman semua...  hari ini saya ingin membahas tentang Psikologi Belajar Matematika.  simak di bawah ini ya ....  Psikologi belajar / teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa, yaitu tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada intelektual anak, dan tentang kegiatan intelektual anak mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia tertentu. (Suherman, 2001). Memahami tentang teori belajar sangatlah penting untuk proses pembelajaran matematika di kelas. Dengan memahami teori belajar yang ada, guru diharapkan dapat merancang proses belajar-mengajar yang lebih baik di kelas dengan lebih baik karena sudah berlandaskan pada teori-teori belajar ( learning theory ) sebagai acuannya. (Saddiq, 2008). Secara garis besar, aliran psikologi belajar terbagi menjadi dua, yaitu aliran psikologi tingkah laku dan aliran psikologi kognitif. A.  ALIRAN PSIKOLOGI TINGKAH LAKU 1.  Teori Thorndike Edward L. Thorndike (1874

PELUANG

Gambar
Assalamualaikum semuanya.... this time saya ingin membahas tentang Peluang suatu kejadian. before that, ada yang tau Peluang sendiri itu apa ? nah, if you want to know, let's get start it !!!!! Peluang  atau  kebolehjadian  atau dikenal juga sebagai  probabilitas  adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika , dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau  s tatistika , tetapi juga keuangan dan filsafat.  contoh soal dan pembahasan Peluang suatu kejadian  1. Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misalnya K adalah kejadian muncul jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah… A. 8 / 36 B. 7 / 36 C . 6 / 36 D. 5 / 36 E. 4/36 Pembahasan nK = 5 nS = 36 Jawaban: D 2. Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang mengambil 3 kelereng merah sekaligus…. A. 3/10 B

SIFAT SIFAT OPERASI HITUNG

Assalamualaikum teman teman semua... today selly mau bahas tentang sifat sifat operasi hitung.. simak di bawah ini yaa.... Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Sifat-sifat operasi hitung bilangan kali ini masih sangat dasar sekali, dan biasanya dipelajari di jenjang sekolah tingkat dasar. Namun tidak ada salahnya jika sifat-sifat operasi hitung bilangan tersebut diingat kembali, apalagi sifat-sifat tersebut sangat penting hingga ke jenjang perguruan tinggi.   A. Sifat Komutatif (Pertukaran) a). Sifat komutatif pada penjumlahan, bentuknya: a + b = b + a b). Sifat komutatif pada perkalian, bentuknya: a x b = b x a B. Sifat Asosiatif ( Pengelompokkan ) a). Sifat asosiatif pada penjumlahan, bentuknya: (a + b) + c = a + (b + c) b). Sifat asosiatif pada perkalian, bentuknya: (a x b) x c = a x (b x c) C. Sifat Distributif  (Penyebaran) Bentuknya adalah a x (b + c) = (a x b) + (a x c) atau (a + b) x c = (a x c) + (b x c)  terimakasih... semoga bermanfaat ya tem

About PECAHAN

heloo guys... today selly ingin membahas tentang pecahan.. ada yang tau tidak pecahan itu apa ? khususnya untuk anak Sekolah Dasar pastinya belum tau kan apa itu pecahan. so, simak penjelasan di bawah ini yaa... Pengertian pecahan Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian‐bagian yang lebih kecil. Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus dan bukan miring (/). Contoh 1/2, 2/3, dan seterusnya. Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian dari yang utuh. Dalam lambang bilangan 1/4  (dibaca seperempat atau satu perempat), ”4” menunjukkan banyaknya bagian‐bagian yang sama dari suatu keseluruhan atau utuh dan disebut ”penyebut”. Sedangkan ”1” menunjukkan banyaknya bagian yang menjadi perhatian atau digunakan atau diambil dari keseluruhan pada saat tertentu dan disebut pembilang. Pecahan 1/2 dibaca

Contoh soal Mudah tentang Peluang

Gambar
assalamualaikum semuanya... this time selly ingin membahas tentang soal soal mudah materi peluang.. if you want to know, let's start it ... .) Sebuah dadu dilempar sekali, tentukan peluang munculnya mata dadu 6! Jawab : Banyaknya titik sampel n(s) = 6 Titik sampel mata dadu bernilai 6 n(A) = 1 Jadi, peluang munculnya mata dadu 6 adalah 1/6 2.) Dari seperangkat kartu bridge akan diambil sebuah kartu, tentukan peluang terambilnya kartu as! Jawab : Banyaknya titik sampel n(s) = 52 Titik sampel kartu as n(A) = 4  Jadi, peluang munculnya kartu as adalah  1/13 3.)  Sebuah kantong terdiri dari 4 kelereng merah, 3 kelereng biru, dan 5 kelereng hijau. Dari kelereng- kelereng tersebut akan diambil satu kelereng. Tentukan peluang terambilnya kelereng berwarna biru ! Jawab  : Banyaknya titik sampel n(s) = 4 + 3 + 5 = 12 Titik sampel kelereng biru n(A) = 3 Jadi, peluang terambilnya kelereng berwarna biru adalah  1/4   4.)  Seorang pedagang telur memiliki 200 butir t

Materi Peluang

Gambar
haii semuanyaa... kali ini selly ingun membahas tentang Peluang. Teman teman semuana ada yang tau peluang itu apa? berikut penjelasan tentang materi peluang . 1. Pengertian Percobaan, Ruang Sampel, dan Titik Sampel Percobaan  atau eksperimen, yaitu suatu kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan. Contoh: Melemparkan dadu, melemparkan koin, dll. Ruang   sampel  adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian. Contoh: Pada pelemparan sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6} Titik sampel  adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Contoh: Pada pelemparan sebuah dadu, maka titik sampelnya : (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)  2. Menyusun Anggota Ruang Sampel Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Mendaftar Jika kita melemparkan dua buah koin sekaligus, maka akan ada yang menjadi koin pertama dan koin kedua.   Misalkan koin pertama muncul angka (A) dan koin kedua muncul